Studi Kelayakan Hilirisasi Komoditas Karet (PERKEBUNAN)
Salah satu potensi unggulan daerah saat ini yaitu dari sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan karet. Perkebunan karet di Kabupaten Sijunjung menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat dan dikelola secara intensif oleh masyarakat dengan luas lahan perkebunan karet rata-rata 2 Ha. Selain menjadi pendapatan utama masyarakat, perkebunan karet juga memberikan sumbangan terbesar bagi PDRB Kabupaten Sijunjung (28?ri sektor pertanian). Oleh karena itu maka Pemerintah Kabupaten Sijunjung menetapkan tanaman karet sebagai salah satu komoditi unggulan daerah selain tanaman sawit dan cokelat (RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021). Produksi karet yang cukup besar (52.492 ton/tahun) menjadikan Kabupaten Sijunjung sebagai penghasil karet terbesar di Provinsi Sumatera Barat. Permasalahan yang terjadi pada pengembangan komoditi karet pada saat ini adalah belum tersedianya industri hilirisasi komoditi karet di Kabupaten Sijunjung sehingga para petani karet hanya mampu menghasilkan karet dalam bentuk slab/ojol tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Slab/ojol tersebut dijual kepada pedagang pengumpul dengan harga yang ditetapkan oleh pedagang pengumpul sehingga sering merugikan para petani karet. Selain itu rantai pemasaran karet yang cukup panjang meningkatkan biaya transportasi seperti biaya sewa mobil, BBM, TPR ke pabrik pengolahan karet yang berada di luar Kabupaten Sijunjung. Menyadari pentingnya industri hilirisasi di Kabupaten Sijunjung maka Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung membuka peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya serta mengembangkan usahanya dalam pengembangan hilirisasi komoditi karet.