DETAIL POTENSI INVESTASI

HOTEL INTERNATIONAL BINTANG 5 & CONVENTION CENTER (PARIWISATA)

KABUPATEN DHARMASRAYA Kamis, 13 November 2025 , 14:28:59

Rincian Singkat Pembangunan Hotel Internasional Kabupaten Dharmasraya

**Lokasi:** Jalur Lintas Tengah Sumatera, dekat Masjid Agung Dharmasraya, GOR Kabupaten Dharmasraya, KODIM, Asrama Brimob, Pustaka Wilayah, Sekolah Negri dan Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UDHARI), serta potensi pariwisata seperti candi padang roco dan pulau sawah dll Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

1. Letak Geografis Kabupaten Dharmasraya

Kabupaten Dharmasraya terletak di bagian tenggara Provinsi Sumatera Barat, berada di jalur strategis penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi. Secara geografis, Dharmasraya terletak di antara 0°45’ – 1°45’ Lintang Selatan dan 101°10’ – 101°45’ Bujur Timur. Wilayah ini berbatasan langsung dengan:
- Sebelah utara: Kabupaten Solok Selatan (Sumatera Barat)
- Sebelah selatan: Kabupaten Bungo (Provinsi Jambi)
- Sebelah barat: Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok
- Sebelah timur: Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo (Provinsi Jambi)

Kabupaten Dharmasraya memiliki luas wilayah sekitar 2.961 km?2; dengan karakter topografi berupa dataran rendah hingga perbukitan. Wilayah ini dilalui oleh Sungai Batang Hari yang menjadi potensi sumber daya air dan jalur ekonomi penting. Kondisi geografis yang strategis di jalur lintas Sumatera menjadikan Dharmasraya sebagai pusat transit dan pertumbuhan ekonomi baru.

2. Gambaran Umum Lokasi Pembangunan

Lokasi pembangunan hotel berada di koridor utama Lintas Tengah Sumatera yang menghubungkan beberapa provinsi di Pulau Sumatera. Kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan baru Kabupaten Dharmasraya karena berdekatan dengan Masjid Agung, GOR Kabupaten, KODIM, Asrama Brimob, Pustaka Wilayah, Sekolah Negri dan Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UDHARI) serta potensi pariwisata seperti candi padang roco dan pulau sawah dll Kabupaten Dharmasraya. Hal ini menjadikan lokasi sangat strategis untuk pengembangan Hotel Internasional yang melayani kebutuhan bisnis, pemerintahan, akademik, dan wisata.

3. Konsep dan Skala Proyek

Nama Konseptual: Dharmasraya International Hotel & Convention Center

Kategori: Hotel berbintang 3–4 dengan standar pelayanan internasional.
Kapasitas Awal:
- 100–150 kamar (Deluxe, Suite, Executive)
- Ballroom & ruang pertemuan kapasitas 500 orang
- Restoran & café
- Kolam renang & pusat kebugaran
- Area parkir luas dan area ritel kecil
Luas lahan direkomendasikan: 7.000 – 12.000 m?2;
Luas bangunan (GFA): 10.000 – 15.000 m?2;

4. Potensi Pasar

Kebutuhan akomodasi di Kabupaten Dharmasraya meningkat seiring dengan aktivitas pemerintahan, pendidikan, dan bisnis. Hingga kini belum terdapat hotel berbintang dengan fasilitas konvensi di wilayah ini. Hotel Internasional akan menjadi pilihan utama bagi wisatawan, tamu pemerintah, dan pelaku usaha lintas provinsi.

5. Fasilitas yang Direncanakan

- Kamar Deluxe, Executive, dan Suite
- Ballroom (500 pax) dan ruang rapat kecil
- Restoran utama dan coffee lounge
- Kolam renang, gym, dan spa
- Mushala, parkir luas, dan sistem keamanan 24 jam
- Mini market dan souvenir shop

6. Perizinan Utama

  1. Persetujuan tata ruang (RTRW/RDTR) dari Pemkab Dharmasraya
    2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) / PBG
    3. Izin Usaha Hotel & Restoran dari Dinas Pariwisata atau DPMPTSP
    4. Izin lingkungan (UKL-UPL / AMDAL)
    5. Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
    6. Kerja sama investasi dengan swasta atau pemerintah daerah

7. Estimasi Biaya Pembangunan

Perkiraan biaya (tanpa lahan):
- Pengadaan lahan: Rp 3 – 7 miliar
- Konstruksi bangunan utama: Rp 60 – 90 miliar
- Interior dan MEP: Rp 15 – 25 miliar
- Perizinan dan perencanaan: Rp 1 – 2 miliar
- Promosi dan pelatihan SDM: Rp 0,5 – 1 miliar
Total estimasi: Rp 80 – 120 miliar

8. Model Investasi dan Pengelolaan

Model investasi dapat berupa:
- Private investment (swasta penuh)
- Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Hotel dapat dikelola langsung oleh investor lokal atau melalui kerja sama manajemen dengan jaringan hotel internasional seperti Aston, Swiss-Belhotel, Ibis, atau Best Western.
Perkiraan masa balik modal (ROI): 7–10 tahun dengan tingkat okupansi 60–70%.

9. Risiko dan Mitigasi

- Keterlambatan perizinan ? koordinasi intensif dengan Pemkab dan DPMPTSP
- Persaingan dengan hotel lokal ? fokus pada layanan MICE dan standar internasional
- Fluktuasi pasar ? diversifikasi segmen (bisnis, wisata, akademik)
- Dampak lingkungan ? penerapan green building dan pengelolaan limbah

10. Tahapan Pelaksanaan (12–24 Bulan)

1. Survei lokasi dan studi kelayakan (1–2 bulan)
2. Desain arsitektur dan perencanaan (2–3 bulan)
3. Perizinan dan legalitas (3–6 bulan)
4. Pembangunan konstruksi (9–12 bulan)
5. Rekrutmen SDM dan promosi (2 bulan)
6. Soft opening dan operasional awal (1 bulan)

11. Kesimpulan

Kabupaten Dharmasraya memiliki posisi geografis strategis di jalur Lintas Tengah Sumatera dan potensi ekonomi yang terus berkembang. Pembangunan Hotel Internasional di kawasan sekitar Masjid Agung, GOR, dan Kampus UDI akan memperkuat daya saing daerah dalam sektor pariwisata, bisnis, dan pendidikan. Proyek ini diharapkan menjadi ikon modern Kabupaten Dharmasraya serta memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan daerah.

INFO POTENSI INVESTASI

FOTO POTENSI INVESTASI

VIDEO POTENSI INVESTASI

LOKASI POTENSI INVESTASI

Top
// Buat map Leaflet // Tambahkan tile layer dari OpenStreetMap // Buat marker // Buat popup info // membuat marker // event saat marker diklik // tampilkan info window di atas marker