HOTEL INTERNATIONAL BINTANG 5 & CONVENTION CENTER (PARIWISATA)
**Lokasi:** Jalur Lintas Tengah Sumatera, dekat Masjid Agung Dharmasraya, GOR Kabupaten Dharmasraya, KODIM, Asrama Brimob, Pustaka Wilayah, Sekolah Negri dan Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UDHARI), serta potensi pariwisata seperti candi padang roco dan pulau sawah dll Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Kabupaten Dharmasraya terletak di bagian tenggara Provinsi Sumatera Barat, berada di jalur strategis penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi. Secara geografis, Dharmasraya terletak di antara 0°45’ – 1°45’ Lintang Selatan dan 101°10’ – 101°45’ Bujur Timur. Wilayah ini berbatasan langsung dengan: Lokasi pembangunan hotel berada di koridor utama Lintas Tengah Sumatera yang menghubungkan beberapa provinsi di Pulau Sumatera. Kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan baru Kabupaten Dharmasraya karena berdekatan dengan Masjid Agung, GOR Kabupaten, KODIM, Asrama Brimob, Pustaka Wilayah, Sekolah Negri dan Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UDHARI) serta potensi pariwisata seperti candi padang roco dan pulau sawah dll Kabupaten Dharmasraya. Hal ini menjadikan lokasi sangat strategis untuk pengembangan Hotel Internasional yang melayani kebutuhan bisnis, pemerintahan, akademik, dan wisata. Nama Konseptual: Dharmasraya International Hotel & Convention Center Kategori: Hotel berbintang 3–4 dengan standar pelayanan internasional. Kebutuhan akomodasi di Kabupaten Dharmasraya meningkat seiring dengan aktivitas pemerintahan, pendidikan, dan bisnis. Hingga kini belum terdapat hotel berbintang dengan fasilitas konvensi di wilayah ini. Hotel Internasional akan menjadi pilihan utama bagi wisatawan, tamu pemerintah, dan pelaku usaha lintas provinsi. - Kamar Deluxe, Executive, dan Suite Perkiraan biaya (tanpa lahan): Model investasi dapat berupa: - Keterlambatan perizinan ? koordinasi intensif dengan Pemkab dan DPMPTSP 1. Survei lokasi dan studi kelayakan (1–2 bulan) Kabupaten Dharmasraya memiliki posisi geografis strategis di jalur Lintas Tengah Sumatera dan potensi ekonomi yang terus berkembang. Pembangunan Hotel Internasional di kawasan sekitar Masjid Agung, GOR, dan Kampus UDI akan memperkuat daya saing daerah dalam sektor pariwisata, bisnis, dan pendidikan. Proyek ini diharapkan menjadi ikon modern Kabupaten Dharmasraya serta memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan daerah.Rincian Singkat Pembangunan Hotel Internasional Kabupaten Dharmasraya
1. Letak Geografis Kabupaten Dharmasraya
- Sebelah utara: Kabupaten Solok Selatan (Sumatera Barat)
- Sebelah selatan: Kabupaten Bungo (Provinsi Jambi)
- Sebelah barat: Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok
- Sebelah timur: Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo (Provinsi Jambi)
Kabupaten Dharmasraya memiliki luas wilayah sekitar 2.961 km?2; dengan karakter topografi berupa dataran rendah hingga perbukitan. Wilayah ini dilalui oleh Sungai Batang Hari yang menjadi potensi sumber daya air dan jalur ekonomi penting. Kondisi geografis yang strategis di jalur lintas Sumatera menjadikan Dharmasraya sebagai pusat transit dan pertumbuhan ekonomi baru.2. Gambaran Umum Lokasi Pembangunan
3. Konsep dan Skala Proyek
Kapasitas Awal:
- 100–150 kamar (Deluxe, Suite, Executive)
- Ballroom & ruang pertemuan kapasitas 500 orang
- Restoran & café
- Kolam renang & pusat kebugaran
- Area parkir luas dan area ritel kecil
Luas lahan direkomendasikan: 7.000 – 12.000 m?2;
Luas bangunan (GFA): 10.000 – 15.000 m?2;4. Potensi Pasar
5. Fasilitas yang Direncanakan
- Ballroom (500 pax) dan ruang rapat kecil
- Restoran utama dan coffee lounge
- Kolam renang, gym, dan spa
- Mushala, parkir luas, dan sistem keamanan 24 jam
- Mini market dan souvenir shop6. Perizinan Utama
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) / PBG
3. Izin Usaha Hotel & Restoran dari Dinas Pariwisata atau DPMPTSP
4. Izin lingkungan (UKL-UPL / AMDAL)
5. Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
6. Kerja sama investasi dengan swasta atau pemerintah daerah7. Estimasi Biaya Pembangunan
- Pengadaan lahan: Rp 3 – 7 miliar
- Konstruksi bangunan utama: Rp 60 – 90 miliar
- Interior dan MEP: Rp 15 – 25 miliar
- Perizinan dan perencanaan: Rp 1 – 2 miliar
- Promosi dan pelatihan SDM: Rp 0,5 – 1 miliar
Total estimasi: Rp 80 – 120 miliar8. Model Investasi dan Pengelolaan
- Private investment (swasta penuh)
- Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Hotel dapat dikelola langsung oleh investor lokal atau melalui kerja sama manajemen dengan jaringan hotel internasional seperti Aston, Swiss-Belhotel, Ibis, atau Best Western.
Perkiraan masa balik modal (ROI): 7–10 tahun dengan tingkat okupansi 60–70%.9. Risiko dan Mitigasi
- Persaingan dengan hotel lokal ? fokus pada layanan MICE dan standar internasional
- Fluktuasi pasar ? diversifikasi segmen (bisnis, wisata, akademik)
- Dampak lingkungan ? penerapan green building dan pengelolaan limbah10. Tahapan Pelaksanaan (12–24 Bulan)
2. Desain arsitektur dan perencanaan (2–3 bulan)
3. Perizinan dan legalitas (3–6 bulan)
4. Pembangunan konstruksi (9–12 bulan)
5. Rekrutmen SDM dan promosi (2 bulan)
6. Soft opening dan operasional awal (1 bulan)11. Kesimpulan