-
Kawasan Pantai Carocok
Pengembangan kawasan wisata pantai wisata alam, photograpy, penyediaan akomodasi dan makan minum, penginapan dan cafe
.... -
Kawasan Pulau Cingkuak
Potensi Wisata bahari dan cagar budaya wisata alam ( photograpy, landscape, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum (penginapan dan Cafe)
.... -
Pelabuhan Penasahan
Potensi pengembangan fasilitas pelabuhan sarana dan prasarana darat yaitu area tangki CPO, Gudang CPO, jalan parkir fasilitas terminal CPO Kargo Batu Bara dan navigasi
.... -
Kawasan Wisata Alam Kapalo Banda
Kawasan wisata alam kapalo banda merupakan area sungai irigasi yang berfungsi untuk mengairi area perkebunan dan pertanian milik warga setempat. Saat ni juga dibuka sebagai tempat pemandian dewasa dan anak-anak, rakit
....
bambu, hutan pinus, Sarosah Tujuah Tingkek, area pemandian Compo Simpang Duo, camping
ground dan Puncak Wakanda -
HOTEL INTERNATIONAL BINTANG 5 & CONVENTION CENTER
Rincian Singkat Pembangunan Hotel Internasional Kabupaten Dharmasraya
**Lokasi:** Jalur Lintas Tengah Sumatera, dekat Masjid Agung Dharmasraya, GOR Kabupaten Dharmasraya, KODIM, Asrama Brimob, Pustaka Wilayah, Sekolah Negri dan Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UDHARI), serta potensi pariwisata seperti candi padang roco dan pulau sawah dll Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
1. Letak Geografis Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Dharmasraya terletak di bagian tenggara Provinsi Sumatera Barat, berada di jalur strategis penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi. Secara geografis, Dharmasraya terletak di antara 0°45’ – 1°45’ Lintang Selatan dan 101°10’ – 101°45’ Bujur Timur. Wilayah ini berbatasan langsung dengan:
- Sebelah utara: Kabupaten Solok Selatan (Sumatera Barat)
- Sebelah selatan: Kabupaten Bungo (Provinsi Jambi)
- Sebelah barat: Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok
- Sebelah timur: Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo (Provinsi Jambi)
Kabupaten Dharmasraya memiliki luas wilayah sekitar 2.961 km?2; dengan karakter topografi berupa dataran rendah hingga perbukitan. Wilayah ini dilalui oleh Sungai Batang Hari yang menjadi potensi sumber daya air dan jalur ekonomi penting. Kondisi geografis yang strategis di jalur lintas Sumatera menjadikan Dharmasraya sebagai pusat transit dan pertumbuhan ekonomi baru.2. Gambaran Umum Lokasi Pembangunan
Lokasi pembangunan hotel berada di koridor utama Lintas Tengah Sumatera yang menghubungkan beberapa provinsi di Pulau Sumatera. Kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan baru Kabupaten Dharmasraya karena berdekatan dengan Masjid Agung, GOR Kabupaten, KODIM, Asrama Brimob, Pustaka Wilayah, Sekolah Negri dan Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UDHARI) serta potensi pariwisata seperti candi padang roco dan pulau sawah dll Kabupaten Dharmasraya. Hal ini menjadikan lokasi sangat strategis untuk pengembangan Hotel Internasional yang melayani kebutuhan bisnis, pemerintahan, akademik, dan wisata.
3. Konsep dan Skala Proyek
Nama Konseptual: Dharmasraya International Hotel & Convention Center
Kategori: Hotel berbintang 3–4 dengan standar pelayanan internasional.
Kapasitas Awal:
- 100–150 kamar (Deluxe, Suite, Executive)
- Ballroom & ruang pertemuan kapasitas 500 orang
- Restoran & café
- Kolam renang & pusat kebugaran
- Area parkir luas dan area ritel kecil
Luas lahan direkomendasikan: 7.000 – 12.000 m?2;
Luas bangunan (GFA): 10.000 – 15.000 m?2;4. Potensi Pasar
Kebutuhan akomodasi di Kabupaten Dharmasraya meningkat seiring dengan aktivitas pemerintahan, pendidikan, dan bisnis. Hingga kini belum terdapat hotel berbintang dengan fasilitas konvensi di wilayah ini. Hotel Internasional akan menjadi pilihan utama bagi wisatawan, tamu pemerintah, dan pelaku usaha lintas provinsi.
5. Fasilitas yang Direncanakan
- Kamar Deluxe, Executive, dan Suite
- Ballroom (500 pax) dan ruang rapat kecil
- Restoran utama dan coffee lounge
- Kolam renang, gym, dan spa
- Mushala, parkir luas, dan sistem keamanan 24 jam
- Mini market dan souvenir shop6. Perizinan Utama
- Persetujuan tata ruang (RTRW/RDTR) dari Pemkab Dharmasraya
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) / PBG
3. Izin Usaha Hotel & Restoran dari Dinas Pariwisata atau DPMPTSP
4. Izin lingkungan (UKL-UPL / AMDAL)
5. Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
6. Kerja sama investasi dengan swasta atau pemerintah daerah
7. Estimasi Biaya Pembangunan
Perkiraan biaya (tanpa lahan):
- Pengadaan lahan: Rp 3 – 7 miliar
- Konstruksi bangunan utama: Rp 60 – 90 miliar
- Interior dan MEP: Rp 15 – 25 miliar
- Perizinan dan perencanaan: Rp 1 – 2 miliar
- Promosi dan pelatihan SDM: Rp 0,5 – 1 miliar
Total estimasi: Rp 80 – 120 miliar8. Model Investasi dan Pengelolaan
Model investasi dapat berupa:
- Private investment (swasta penuh)
- Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Hotel dapat dikelola langsung oleh investor lokal atau melalui kerja sama manajemen dengan jaringan hotel internasional seperti Aston, Swiss-Belhotel, Ibis, atau Best Western.
Perkiraan masa balik modal (ROI): 7–10 tahun dengan tingkat okupansi 60–70%.9. Risiko dan Mitigasi
- Keterlambatan perizinan ? koordinasi intensif dengan Pemkab dan DPMPTSP
- Persaingan dengan hotel lokal ? fokus pada layanan MICE dan standar internasional
- Fluktuasi pasar ? diversifikasi segmen (bisnis, wisata, akademik)
- Dampak lingkungan ? penerapan green building dan pengelolaan limbah10. Tahapan Pelaksanaan (12–24 Bulan)
1. Survei lokasi dan studi kelayakan (1–2 bulan)
2. Desain arsitektur dan perencanaan (2–3 bulan)
3. Perizinan dan legalitas (3–6 bulan)
4. Pembangunan konstruksi (9–12 bulan)
5. Rekrutmen SDM dan promosi (2 bulan)
6. Soft opening dan operasional awal (1 bulan)11. Kesimpulan
Kabupaten Dharmasraya memiliki posisi geografis strategis di jalur Lintas Tengah Sumatera dan potensi ekonomi yang terus berkembang. Pembangunan Hotel Internasional di kawasan sekitar Masjid Agung, GOR, dan Kampus UDI akan memperkuat daya saing daerah dalam sektor pariwisata, bisnis, dan pendidikan. Proyek ini diharapkan menjadi ikon modern Kabupaten Dharmasraya serta memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan daerah.
.... - Persetujuan tata ruang (RTRW/RDTR) dari Pemkab Dharmasraya
-
Pembangunan Kawasan Bukit Tujuh Terintegrasi Agrowisata Durian Lokal
Kawasan Bukit Tujuh terletak di Nag. Pintu Padang Kec. Mapattunggul yang memiliki pemandangan yang menarik dan sejuk di padang mata membuat hati tenang jika berd di kawasan tersebut. Disamping keindahan alamnya Kawasan Bukit Tujuh juga berpotensi untuk pengembangan Sektor Agro Wisata.
Agro wisata yang direncanakan adalah pengembangan durian lokal, durian lokal di daerah ini terkenal dengan rasanya yang legit dan manis, sehingga sangat cocok dikembang kan di daerah ini.
.... -
Objek Wisata Panorama Ampangan
Panorama Ampangan berada di puncak Bukit Ampangan dengan udara yang sejuk dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah. Wilayah kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota dapat disaksikan dengan jelas dan indah dari puncak Panorama Ampangan ini. Di objek wisata Panorama Ampangan terdapat spot selfie yang menarik yang terbuat dari bambu buah tangan masyarakat setempat. Di Panorama Ampangan para wisatawan juga dapat melakukan aktifitas camping. Namun bagi yang lain, lokasi menuju Panorama Ampangan adalah lokasi yang paling trending untuk melakukan olahraga sepeda. Selain pemandangan alam yang indah, kawasan ini juga dapat dikembangkan sebagai daerah agrowisata dengan tanah subur dan iklim yang sangat mendukung.
.... -
PUNCAK GALANGGANG
Puncak Galanggang Nagari Sinuruik, Kabupaten Pasaman Barat, sungguh mempesona bagi siapa saja yang berkunjung ke sana. Potensi wisata yang benar-benar mendatangkan cuan, ya bagi wisatawan pemandangan adalah salah satu obat yang dicari ketika healing.Apalagi, Pemerintah Nagari Sinuruik menargetkan untuk menjadi nagari wisata. Cita-cita ini didukung pula oleh pemerintah daerah setempat. Sinuruik tidak hanya memiliki potensi geografis, kebudayaan, tradisi, kesenian, aneka makanan dan peninggalan sejumlah sejarah menjadikan Sinuruik berbeda dengan nagari lainnya di Pasaman Barat.“Kedepannya, semua wisata tersebut akan diintegrasikan dan dukung dengan penambahan homestay. Serta dilanjutkan dengan marketing digital melalui media massa dan media sosial.Pengembangan potensi wisata sudah dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
....